let's go get lost

Transit 6 Jam di Ambon, Bisa Kemana Aja?



Apa yang kamu bayangkan tentang transit? Menunggu penerbangan selanjutnya di suatu bandara dengan bosan dan bengong? Bingung mau ngapain, apalagi kalau pergi sendirian dan harus transit selama berjam-jam?

Entah kenapa, kalau saya sendiri dalam perjalan yang tidak terburu-buru, I do love transit! For me, it's like a bonus. Dengan tiket satu perjalanan pulang atau pergi, saya diberikan bonus untuk sejenak melihat paling tidak bandara yang lain selain bandara asal atau tujuan. Dan ketika itu terjadi di bandara yang terletak di kota kecil, kesempatan transit haruslah dimanfaatkan untuk: JALAN-JALAN! Hahaha

Sekembalinya dari Dobo (sebuah kota di kepulauan Aru), saya harus transit di Ambon selama 6 jam untuk kembali ke Jakarta. 6 jam! Whoaa, waktu yang sangat cukup untuk melihat-lihat kota ini dalam sekilas, bahkan cukup untuk menikmati semangkuk rujak di pinggir pantai. Gak percaya? Berikut destinasi yang bisa di kunjungi ketika kamu hanya punya 6 jam di Kota Ambon.

peta destinasi yang bisa kamu kunjungi


1. Monumen Dr. J. Leimena


Diresmikan tahun 2012, monumen ini dibangun untuk mengenang jasa Dr. J. Leimena, salah satu pahlawan Indonesia asal Maluku dan satu-satunya tokoh politik yang menjabat menjadi menteri selama 21 tahun berturut-turut tanpa terputus dalam 18 kabinet yang berbeda, daebak!
Monumen ini menempati areal seluas 704 m2 dengan patung yang terbuat dari perunggu setinggi 5m. Patung tersebut didirikan di atas tugu 9 sisi dan didukung 5 bidang lingkaran yang melambangkan budaya masyarakat Maluku.

2. Universitas Pattimura


Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi negri yang ada di Ambon dan merupakan universitas dengan peringkat terbaik di antara universitas yang ada di kepulauan Maluku dan Papua.

3. Jembatan Merah Putih




Jembatan kabel pancang yang menjadi ikon kota Ambon ini wajib banget dikunjungi. Seperti kamu tahu, Kota Ambon dibelah oleh teluk Ambon sehingga berada dalam lengkungan yang berbentuk huruf U. Jembatan inilah yang membentangi teluk dalam Pulau Ambon yang menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) dan Desa Hative Kecil/Galala. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia Timur dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2016.

4. Gereja Maranatha GPM


Gereja ini merupakan gereja yang menjadi sentral pelayanan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM). Gedung gereja yang telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Maluku ini dibangun pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1954.

5. Lapangan Merdeka Ambon


Pergi melihat-lihat lapangan merdeka dan berfoto di tulisan 'AMBON MANISE' adalah suatu kewajiban. Lapangan ini letaknya bersebrangan dengan Gereja Maranatha GPM. Di Lapangan Merdeka  juga terdapat Taman Pattimura dengan Monumen Pattimura berdiri gagah perkasa dengan parang di tangan kanan dan perisai di tangan kirinya.

6. Monumen Gong Perdamaian Dunia

source: picgra.com

Tak jauh dari Lapangan Merdeka, terdapat Monumen Gong Perdamaian yang dibangun sebagai peringatan sebuah tragedi kemanusiaan di Ambon pada tahun 1999 silam. Dibangun di pusat kegiatan kota Ambon yang sempat hancur akibat kerusuhan SARA tersebut, berdiri monumen gong berukuran diameter sekitar 2 m dengan permukaan berisi gambar-gambar bendera negara dan beberapa lambang agama besar yang ada di dunia.

7. Rumah Kopi Sibu-Sibu

sagu, koyabu dan tart labu

Setelah lelah berjalan-jalan, ngopi dan mencicipi camilan loka merupakan pilihan tepat. Salah satu kedai kopi yang terkenal adalah  Rumah Kopi Sibu-Sibu. Disini saya mencicipi jajalan lokal seperti Sagu, Koyabu dan Tart labu. Kedai kopi ini seakan menjadi saksi bisu perdamaian di Ambon sejak kerusuhan tahu 1999 karena mampu menjadi tempat berkumpul warga Ambon dari berbagai kelompok.

8. Monumen Christina Martha Tiahahu


Terletak tak jauh dari pusat kota Ambon, terbangun sebuah monumen untuk mengenang gadis pemberani dari Maluku, Christina Martha Tiahahu. Christina merupakan seorang gadis yang ikut berperang bersama ayahnya serta pasukan Pattimura. Untuk mengenang 'Mutiara dari Timur' ini, patung Christina sengaja dibangun menghadap ke Laut Banda di atas dataran tinggi di daerah Karang Panjang, Ambon.


9. Pantai Natsepa






Setelah melihat monumen dan bangunan bersejarah, tidak ada salahnya untuk menikmati pantai di kota Ambon sejenak. Pantai Natsepa dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit dari pusat kota Ambon. Selain menikmati pasir putih, angin sepoi-sepoi dan deburan ombak yang menyejukkan, saya juga menikmati semangkuk rujak yang ada di warung sepanjang pinggiran pantai. Hmm.. destinasi yang cukup santai untuk mengakhiri perjalanan mengelilingi kota Ambon sebelum kembali lagi ke bandara melanjutkan penerbangan. So? Masih memandang transit sebagai sesuatu yang membosankan? :P


Share:

No comments:

Post a Comment