let's go get lost

Penyakit Lama yang Semakin Akut



Pernahkah kamu merasa sedang berada di titik terbawah hidupmu? Menjalani hidup tanpa semangat, merasa jenuh dan semua yang kamu lakukan tidak berhasil? Cukup dijawab di dalam hati saja. Kalau kamu tanya bagaimana dengan aku, aku akan menjawab ya, pernah. Lebih tepatnya sedang. Lagi ku alami. Saat ini. Sekarang.

Ya, sekarang. Aku merasa semangatku menguap hilang begitu saja. Menjalani hidup tanpa rasa syukur. Kenapa tidak bersyukur? Karena aku merasa semua yang kulakukan sama saja, tidak berhasil. Waktu berjalan terus, dunia berlari, sedangkan aku hanya jalan di tempat. Setengah tahun, mmm tidak, satu tahun. Satu tahun tanpa pencapaian yang berarti. Penyakit lama yang dinamakan ‘kebiasaan menunda’ yang aku derita dari lama semakin akut. Membuat semuanya hancur berantakan, menimbulkan kekecawaan dan penyesalan.

Satu tahun bukanlah waktu yang sebentar. 21 hari bisa dikatakan sebagai waktu minimal untuk membangun kebiasaan. Apalagi satu tahun? Penyakit ini seperti suda mendarah daging, menyebabkan IP turun dan kekhawatiran akan beasiswa lepas. Bahkan aku masih tidak mengerti apa yang sudah aku dapat dari kuliahku. Mengejar tanda-tangan dosen atas pemenuhan jumlah asistensi atau nilai tinggi untuk mempertahankan beasiswa atau sekedar gengsi tidak mau melihat teman yang mempunyai nilai lebih tinggi?

Mungkin wajar bila aku ingin kembali setidaknya ke satu tahun yang lau atau saat-saat dimana aku menjadi mahasiswa baru. Dimana semangat dan cita-cita masih menggebu-gebu, tidak ada perasaan tidak bisa ataupun minder melihat dunia disekelilingku. Menikmati waktu bersama tugas, bukan seperti sekarang. Tugas seperti musuh dan beban yang berat. Yang aku anggap harus diangkat, bukan dijalani. Perasaan semua-ini-terlalu-berat dan ketidaksanggupan makin menjadi-jadi. Aku berada di batas kemampuanku.

Inikah namanya semester jenuh mahasiswa? Aku tidak tahu. Bahkan waktu sekolah pun tidak pernah semangatku turun sampai segininya. Aku sempat berjanji pada diri sendiri untuk menjadi orang yang bisa mengendalikan diri, termasuk untuk tidak mencurahkan semua perasaan galau atau keluhan di media sosial terutama status BBM. Tapi yang terjadi sekarang? Rasanya aku tidak semakin dewasa. Atau semakin dewasa tapi dengan pola pikir yang lebih ribet. Rumit. Semakin dewasa semakin rumit. Aku tidak menemukan kesederhanaan dalam diriku. Apakah ini salah satu faktor penyebab ketidakbersyukuran? Aku tidak tahu tapi sepertinya iya.

Bahkan tuisan ini rasanya tulisan yang tidak membangun bagi yang membaca, –maaf sebelumnya- yang bisa dibilang lebih dari status bbm galau atau apapun itu. Tapi dari awal aku menggunakan tulisan sebagai pengganti memori. Memori bagi ingatan jangka pendekku yang tidak dapat menyimpan dengan lama.

Saat menulis ini aku baru saja makan indomie goring plus telur ceplok sambil menonton Mario Teguh. Karena ini tahun baru, temanya pun tentang resolusi di tahun yang baru. Dari program ini aku sadar mungkin aku dalam keadaan stress –oh God, gejalanya sama- dan thanks God aku menemukan solusi untuk diriku, yaitu DOA. Dan solusi dari semua ini sebenarnya ada dalam diri sendiri, bukan kamu atau siapapun. Sebenarnya sudah banyak nasihat, apalagi jaman sekarang kita hidup di mana anak muda lebih mendengar nasihat dari meme ataupun quote di path dari pada nasihat orangtuanya, tapi tetep saja seakan ada sesuatu dalam diri yang menahan dan menunda untuk melakukan sesuatu.

Well, balik lagi ke tulisan-tidak-membangun yang sedang kutulis ini. Sejujurnya ini hanya media untuk mengabadikan momen ini. Momen dimana aku merasa jenuh dan jatuh dalam hidupku, dengan harapan ini tidak akan terulang lagi kedepannya. Karena rasanya lebih berani untuk mengungkapkan melalui kata dan aku bukanlah orang yang terlalu keren atau terkenal, jadi rasanya tidak ada orang yang akan membaca blog ini hanya untuk mengetahui diriku lebih jauh. Dan.. rasanya cukup sampai disini. Mohon maaf bila ocehan panjang ini ngelantur kemana-mana, sesungguhnya itulah yang ada dipikiranku. Selamat malam, aku rasa aku harus segera tidur dan berdoa. Emmn, tidak. Segera berdoa lalu tidur dan besok subuh mulai selesaikan tugas. UAS sudah didepan mata.
Share:

No comments:

Post a Comment