let's go get lost

Kembali Lagi dan Lagi

Hai, lama sekali rasanya tidak menuis di blog ini (kurasa postinganku yang terakhir juga memakai kata pembuka seperti ini –“). Yah itu membuktikan betapa jarangnya aku menulis. Bukannya aku adalah orang sibuk sedunia atau apa, tapi seringkali saat ide dan kata-kata yang dapat ditulis itu melayang-layang dikepalaku tetapi keadaan tidak mengijinkan dan yah, ide itu menghilang begitu saja.
Dan sekarang aku juga bingung ingin menulis apa tapi yang jelas ada dorongan untuk mencari notebook, modem dan disinilah aku sekarang, sedang mengetik. Mungkin dorongan itu muncul dari buku yang aku baca sore ini. Jadi ceritanya tadi siang setelah nonton bersama adikku yang paling kecil, kami mampir ke gramedia. Setelah melihat-lihat novel, aku beranjak kebagian buku pengembangan diri. Ada satu buku yang menarik perhatianku. Dream Catcher. Buku itu memotivasi orang yang membacanya untuk menggapai mimpinya, tak perduli seberapa mustahilnya itu. Dalam buku itu juga terdapat halaman-halaman yang dapat kita isi dengan hal-hal yang berkaitan dengan isi tiap bab buku tersebut. Jadi aku mengambil buku itu dan membawanya ke kasir.
Sesampainya dirumah aku langsung membuka segel dan membacanya. Halaman buku itu didesain menarik dengan gambar dan warna-warna yang eye-catching. Sangat didesain untuk anak muda yang umumnya tidak suka dengan hal yang monoton dan itu-itu saja. Mungkin lebih mirip scrap book yang dapat kita isi dengan pendapat kita sendiri. Dihalaman pertama kita langsung disuguhkan dengan kolom ‘MY DREAMS ARE...’ dan dibawahnya terdapat tulisan ‘I WILL CATCH ALL MY DREAMS!’ dengan gambar seorang anak yang sedang memancing awan. Tapi aku tidak langsung mengisinya. Karena sejujurnya aku belum tahu cita-cita ku yang sesungguhnya. Mungkin setelah membaca habis buku ini aku akan menemukannya.
Baru saja ssampai ke halaman delapan kita langsung disuguhi lagi dengan kolom “ALL MY DREAMS ARE:...” tapi dibawahnya tertulis ‘PLEASE WRITE DOWN YOUR DREAMS AS MANY AS YOU WANT.” Karena itu aku tulis saja sebanyak-banyaknya apa yang aku impikan. Dari yang mungkin sampai tidak mungkin dan dari yang waras sampai tidak waras. Bisa rutin saat teduh, lulus kurang dari 4 tahun dengan nilai cum laude, menjadi arsitek dgn desain yang berbeda dan berguna hingga dikenal banyak orang danmenjadi inspirasi bagi orang lain, mengajak mama papa liburan ke luar negri, be a master of 3D, bisa S2 di luar negri, jago maen gitar, bisa bawa mobil, wanita karir dengan keluarga yang bahagia dan lain-lain, sampai akhirnya menjadi penulis. PENULIS.
Aku suka membaca. Lebih suka novel, teenlit, chicklit, dan buku pengembangan diri sebenarnya, daripada buku pelajaran ataupun buku arsitektur *ehh? Mungkin ini yang membuatku menulis dikolom itu untuk menjadi penulis. Namun aku selalu berfikir bahwa aku selalu harus berusaha lebih keras dari orang lain untuk bisa mahir di hal-hal yang aku sukai. Bahkan rasanya orang lain bisa dengan mudah melakukannya. Itu untuk hal yang kusukai, bayangkan saja bagaimana aku harus berusaha untuk hal yang tidak kusuka. Aku juga teringat dengan teman ku yang aktif menulis di blognya dan dia menulis di bio twitternya ‘ writer wanna be’ dan kemudian aku tersadar, mungkin bukan kemampuan ku yang kurang atau apa, tetapi untuk menjadi sesuatu itu memang harus membutuhkan usaha yang keras dan mungkin selama ini hanya aku saja yang tidak melihat usaha orang-orang atau mungkin saja dia diberikan Tuhan kemampuan yang lebih sehingga tidak perlu bersusah payah sepertiku. Dan lagi-lagi aku tersadar bahwa untuk menjadi sesuatu diperlukan perasaan antusias. Seperti temanku tadi, dia ingin menjadi penulis dan dia menunjukkan itu di twitternya dan blognya yang terisi penuh banyak tulisan.
Fikiran itulah yang mengganggu ku malam ini. buku dream catcher itu aku pending dulu (baru sampai halaman 20) dan berpindah ke novel teenlit untuk mengantarku dalam tidur, namun tetap saja keinginan untuk menulis dan kata-kata melayang dalam kepalaku. Disamping itu jam yang menunjukkan pukul 11 malam membuat perut berkeroncong ria juga mengambil peran atas ketidakbisaan ku tidur. Dan tiba-tiba listrik padam. Lengkap sudah. Tidak bisa membaca, dan hape juga lobet. Akhirnya aku mengambil notebook ini, mencari modem, dan disinilah aku mengetikkan kata-kata yang sesungguhnya aku tidak tahu ingin menulis apa tapi ternyata terbentuk juga suatu tulisan. mungkin aku bisa melanjutkan menulisi blog ku dengan perjalanan liburan ku yang pernah kulakuan, setidaknya itulah yang terfikirkan ku saat ini. mungkin aku bisa memulainya besok. Oh no, penyakit selalu-menunda-sesuatu ini kambuh lagi. Tapi mungkin tidak, ini sudah jam satu pagi dan memang saatnya untuk tidur. Well, nantikan tulisanku selanjutnya yaa :D
Share:

No comments:

Post a Comment