let's go get lost

,

Perempuan dan Luka

Seorang perempuan.
Tertatih, tertunduk, terseok.
Di ujung lorong gelap
yang sempit dan panjang.
Entah apa yang mengoyakkan bibirnya.
Dan menggores-gores muka.
Pipi kening penuh lebam membiru.
Urat saraf mengeras kaku.

Begitupun tubuhnya.

Begitupun hatinya.

Putih telah dinoda.
Gelap seperti samudera tak berdasar
ditengah-tengah hamparan pasir putih.
Luka nanah tak kunjung sembuh
seperti borok yang telah disiram
belerang berulang kali.
Dan lubang-lubang jelek
bekas potongan hati putih
yang telah diberi namun dirusak
bahkan tak kembali.

Sebuah lempengan besi baja berlekuk muka
tergenggam di tangan kiri.
'Sempurna' terpatri di kening.
Tidak terbaca,
namun mampu dirasa.
Tidak terlihat,
namun mampu dikagum.
Muka besi baja bersih
dengan senyum setulus merpati.
Mengganti wajah yang luka kaku.
Menutup tubuh yang membiru.
Tapi sayang,
itu tak berlaku untuk hati.
Karena hari terlalu dalam untuk diselami.
Dan terlalu rapuh untuk diperbaiki.


Januari 2018
Share:

No comments:

Post a Comment