let's go get lost

,

Suasana Nyepi di Bali

Saat aku menulis blog ini, aku lagi ada di Bali -memang tinggal di Bali- dan sedang bergelap-gelap ria di kamar kost ku. Ya, ini adalah first time nya aku Nyepi di Bali. Jauh-jauh hari sebelum Nyepi aku sudah khawatir dan ketakutan ketika akan menghadapi Nyepi sendirian walaupun aku tinggal dengan kakak ku. Rumor yang beredar sih katanya Bali akan jadi pulau mati pada saat hari raya yang satu ini. Hanya pecalang yang ada, itu pun untuk mengawasi saja. Karena lampu, api, dan kegiatan di luar rumah tidak diijinkan pada saat hari raya Nyepi. Otomatis saja orang-orang (terutama non hindu) akan mencari teman untuk Nyepi bersama. bahkan pertanyaan 'Nyepi kemana?' atau 'Nyepi sama siapa?' menjadi trending topic menjelang hari H.

Sehari sebelum Nyepi kami sudah mempersiapkan segalanya, termasuk nonton ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah patung yang di buat oleh masyarakat Bali yang katanya patung-patung ini adalah setan atau iblis yang ada di bumi. Masyarakat Bali membuat patung ini di banjar mereka masing-masing (setauku banjar adalah pengganti RT/RW). Jadi bisa dibayangkan saja berapa banyak ogoh-ogoh yang tercipta menjelang hari raya Nyepi. Patung-patung ini diarak ke jalan-jalan sehari sebelum Nyepi dan kemudian dibakar. Katanya sih simbol untuk memusnahkan iblis atau roh jahat yang ada di bumi. Walaupun ogoh-ogoh ini termasuk patung yang seram dengan wujud monster, tetapi salut deh buat masyarakat Bali. Kemampuan seni mereka memang patut diacungi jempol. Mereka membuat patung sangat detail sekali, bahkan untuk sesuatu yang akan dibakar sekalipun. Selain itu yang membuat saya salut adalah tidak hanya orang tua saja yang berpartisipasi dalam perayaan ini, anak kecil juga tidak kalah dengan ogoh-ogoh mereka yang berukuran kecil pula. Selain menonton ogoh-ogoh, kami juga membeli snack, minuman bersoda, dan juga copas-copas film dari laptop teman. Harus ada persediaan banyak karena bisa dipastikan kita bakalan bengong sendirian gak tau mau ngapain di kost.


Dan ternyata inilah rasanya Nyepi di Bali. Aku menghabiskan waktu dengan kakak ku di kamar kost. Yaa walaupun pada awalnya aku mengira akan menghabiskan waktu sendirian. Tapi ntah kenapa sehari sebelum hari ini ada insiden dan jadilah kami Nyepi berdua.

Saat bangun pagi hari, keadaan sudah terasa sepi. Tidak ada terdengar satupun suara kendaraan dijalanan. Yang ada hanyalah suara jarum jam dan kicauan burung di luar sana. Aku pun mencoba menghidupkan TV (mau membuktikan kalau siaran memang tidak ada), dan ternyata benar! Yang ada hanyalah ribuan semut hitam dan abu-abu yang ada di TV ku. Karena gak tau mau ngapain, kehidupan satu-satunya hanyalah laptop dan modem yang dapat menghubungkanku ke dunia luar. aku dan kakak ku mencoba menonton film untuk menghabiskan waktu. 1 film, 2 film, 3 film, 4 film... Sampai 4 film dan snack-snack sudah habis setengahnya. Kerjaan yang ada hanyalah makan tidur dan liatin laptop. Waktu sudah sore dan langit sudah mau gelap. Kemudian kami menutup jendela dengan selimut dan menutup ventilasi dengan kardus-kardus. Hal ini dilakukan agar kami bisa tetap menghidupkan lampu di malam hari. Karena sebenarnya memang tidak boleh ada lampu atau api pada saat Nyepi. Bila kita tetap bandel dan ketahuan pecalang, bisa-bisa kita didatangin dan ada sanksinya. Ada yang bilang harus bayar denda atau harus bersih-bersih banjar. Bahkan tidak sedikit yang pindah kehotel untuk satu hari Nyepi saja, terutama keluarga-keluarga yang mempunyai bayi. Kami harus menaati semua itu sampai jam 6 pagi besok paginya. Setelah itu semuanya berjalan normal kembali seperti biasanya.
Sebenarnya masyarakat Bali asli (Hindu) harus benar-benar berpuasa hari ini. Mereka tidak boleh makan dan minum. Mereka juga harus sembahyang bahkan ada yang mempergunakan waktu Nyepi ini dengan bertapa. Bukan seperti kami yang pendatang ini, malah bersantai-santai ria. Keren ya! Disaat orang lain merayakan tahun baru dengan sorak sorai gegap gempita, masyarakat Bali malah mengheningkan diri untuk merenung.

Menurutku ada baiknya juga Nyepi ini. Sudah pasti pulau Bali telah menghemat ribuan energi listrik, tidak ada polusi udara ataupun suara. Suasana menjadi tenang sekali, memang waktu yang tepat untuk merenung. Andaikan saja bukan hanya di Bali, tapi di tempat-tempat seluruh dunia dimana mereka bisa memberikan waktu untuk diam sejenak dari kesibukan duniawi...

Tapi ada juga yang gak enaknya selain diam bengong gak tau mau ngapain, kabar-kabarnya pada saat malam rawan terjadi kehilangan seperti sepeda motor atau sejenisnya. Karena pada saat malam hari sudah bisa dipastikan suasana akan sangat gelap. Walaupun ada pecalang tetap saja masih ada manusia yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

That's all pengalaman pertamaku Nyepi di Bali. Agak kaget dan kemarok-kemarok sikit lah, tapi seruu!! Kalo kalian pengen suasana yang sepiiiii banget datang aja ke Bali pas Nyepi, tp jangan pas hari H nya karena semua akses masuk dan keluar pulau Bali pada ditutup, seperti bandara dan lain-lain.

Rahajeng Rahina Nyepi Tahun Baru Caka 1935, maap buat masyarakat Bali kalo ada salah kata ato pengucapan. Maklum masi pendatang baru yang blm setahun di Bali, hhehe. Happy silent day! :D





Share:

2 comments:

  1. i made vio lagi menyepi, pasti sambil ngegalau juga haha

    ReplyDelete