let's go get lost

,

Be My Future

Be My Future
Cerpen by Violeta Charisma Saragih


photo by tumblr
Pacaran :
1. Bangun dari tidur
2. Pergi kuliah
3. Kuliah
4. Pulang kuliah
5. Jalan-jalan bareng pacar
6. Pulang diantar pacar

Jomblo :
1. .....

Hahaha, ada-ada saja orang zaman sekarang, Nara geleng-geleng kepala tidak melanjutkan membaca quote diatas yang tertera di display picture BBM teman satu kampusnya. Zaman sekarang makin banyak saja orang kreatif yang membuat meme yang bikin ngakak, mulai dari kata-kata lelucon sampai kata-kata romantis. Seperti DP yang barusan ia lihat, perbandingan antara kebiasaan orang pacaran dan yang jomblo. Bukan hanya urusan percintaan saja yang dijadikan bahan lelucon, bahkan pada masa-masa pilpres banyak meme-meme lucu bermunculan. Dari undangan pernikahan yang muka pengantinnya diganti menjadi muka kedua capres sampai foto-foto candid capres dan cawapres yang di beri tulisan-tulisan lucu. Bahkan perbedaan survey yang terjadi setelah pemilihan dilakukan memunculkan banyak gambar lucu seperti judul sinetron yang muka pemerannya diganti dan tulisannya diganti dengan isu yang ada di masyarakat. Itu semua muncul kurang dari 24 jam dan langsung beredar luas di media sosial.




Kreatif memang, tapi seringkali gambar-gambar tersebut dibuat untuk menyindir suatu pihak. Bagi masyarakat yang berfikiran positif sih santai saja menanggapinya, paling hanya tertawa dan geleng-geleng kepala. Begitu juga dengan Nara. Dia tidak ambil pusing dengan quote yang barusan saja ia baca. Mungkin seorang yang jomblo bisa mengumpat dan merasa disindir saat melihat meme itu, karena yang disindir pastilah penderitaan seorang jomblo, tapi tidak dengan Nara karena dia sendiri bukan jomblo. Hahaha.

Ya, sudah seminggu ia terlepas dari jomblo-jomblo-bahagia-club dan bergabung dengan in-relationship-club, berpacaran dengan kakak senior di kampusnya. Baik, keren, cakep, jago main musik, atletik. Apa lagi yang kurang? Nara sangat senang bisa bertemu dengan pangerannya yang ia sebut tipe-gue-banget. Semenjak beredar kabar bahwa Nara berpacaran dengan seniornya, ia bisa tersenyum bangga ketika mata cewek-cewek lain menatapnya iri.

‘Pagi sayangkuu. Sudah bangun kah? Pulang kuliah jam berapa hari ini sayang? Nanti pulang kuliah aku jemput ya, mau ajak kamu jalan-jalan.’

SMS masuk dari Dylan. Bibir Nara refleks melebar membentuk sebuah senyuman. Pas sekali dengan quote yang barusan ia baca. Masa-masa pacaran memang indah. Jatuh cinta memang bikin orang menjadi gila. Ia bisa senyum-senyum sendiri hanya karena menatap layar smartphone. Langsung Nara menekan tombol reply dan mengetik balasan.  

Pagi juga sayang. Udah bangun kok, ni lagi siap-siap mau ke kampus. Hari ini pulang kuliah jam 3 sore. Oke aku tunggu kamu yaa, jangan lupa sarapan sayang.’ Lalu jarinya beralih ke tombol SEND.

‘Hah, senangnyaaaa’ teriak Nara dalam hati. Ia menatap cermin yang menampilkan bayangan dirinya. Tank top hitam dan kemeja pas badan dengan kancing yang sengaja dibiarkan terbuka melekat rapi di tubuhnya. Celana jeans ketat favoritnya dengan warna yang sudah mulai pudar dan flatshoes hitam polos menambah kesan semi casual dalam penampilannya hari itu. Rambutnya dikuncir setengah dan membiarkan setengahnya lagi tergerai begitu saja. Poninya dirapikan menutupi dahinya. Tidak lupa menyemprotkan parfum kesukaannya. Perfect. Diambilnya tasnya dan Nara siap berangkat ke kampus.

Benar saja, sesampainya di kampus ia dibandrol pertanyaan oleh teman-teman kampusnya. Padahal baru saja ia mengambil tempat duduk dan berniat ambil nafas sejenak. 

“Nara, kamu jadian sama kak Dylan?”

“Apa? Kamu jadian sama kak Dylan? Kok bisa sih?”

“Ya ampun, beruntung banget kamu. Gimana pasti kak Dylan romantis dong ya”

“Nara, PJ dong. Bagi-bagi dong senangnya sama kita, kak Dylannya dibagi-bagi juga gak papa, hahahaha”

Nara cuman bisa menanggapi teman-temannya dengan kata iya, senyuman dan anggukan. Bisa tekor dia kalau semuanya minta PJ alias pajak jadian alis traktiran-karena-baru-jadian. Dan keberuntungan? Dibagi-bagi? Kak Dylan? Emang sih ia termasuk cewek beruntung karena bisa jadian sama kak Dylan yang super keren dan terkenal cuek tapi cool itu. Tapi hellooooww, kak Dylan bukan barang keleus. Enak aja dibagi-bagi gitu ajaa. Yang penting hari itu Nara senang banget, moodnya sedang baik dan ia berharap gak ada hal jelek yang bisa mengganggunya.

“Baiklah, kuliah hari ini sampai disini dulu ya. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya.” Dosen Nara menyudahi kelas dan anak-anak langsung bubar menuju pintu keluar. Hari itu memang jadwal kuliah lagi padat-padatnya, makanya tidak heran kalau teman-temannya sudah menuntut minta pulang. Nara mengambil smartphonenya, berniat menghubungi Dylan. 1 new message tertera di layar. Dari Dylan.

‘Sayang, udah kelar kuliahnya? Aku tunggu di parkiran ya sayang'

Pesan tersebut masuk pukul 14.50 dan sekarang sudah pukul 15.05. Padahal mereka janjian pukul 15.00. Hmm, Nara paling suka cowok ontime. Untuk kali ini dia memang gak salah pilih deh.

“Mau kemana kita sayang?” tanya Nara saat berhadapan dengan Dylan.

“Kamu capek gak habis kuliah? Mau istirahat dulu atau langsung aja?” Dylan balik bertanya. Perhatian. Ya Tuhaaan, makhluk yang satu ini cakep banget.

“Langsung aja deh. Tadi di kelas juga cuman duduk doang dengerin dosen. Kita mau kemana?” tanya Nara lagi, berusaha menyembunyikan perasaannya yang udah klepek-klepek.

“Naik aja. Nanti kamu juga tau kok.” Jawab Dylan singkat. Misterius. Tapi gak papa, Nara suka cowok misterius, yang bisa bikin dia menunggu-nunggu dan penasaran. Akhirnya motor Dylan masuk ke salah satu mall.

“Kita mau nonton sayang?” tanya Nara ketika berjalan bersama Dylan ke arah bioskop. Tangan Nara menggandeng lengan Dylan, membuatnya merasa aman.

“Iya. Katanya kamu pengen nonton Amazing Spiderman 2?” tanya Dylan

Nara bengong. Kapan dia pernah bilang gitu? Seingatnya dia hanya pernah me-retweet beberapa tweet tentang film itu. Tapi itu sama sekali bukan kode untuk Dylan. Ah, Dylan emang pengertian. Nara senyum-senyum sendiri.

“Tapi jam segini tiketnya pasti sudah habis, filmnya kan baru tayang hari ini.” Nara ragu.

“Tenang aja, aku tahu kok. Tadi siang aku udah mampir kesini, beli tiket untuk kita. Aku gak mau karna kehabisan tiket kamu jadi badmood, nanti aku bingung lagi gimana baikinnya” jawab Dylan lembut sambil mengusap kepala Nara. Uwaaaaaa, romantis sekali. Pengen sekali ia melompat setinggi-tingginya kegirangan. Tapi mengingat ini tempat umum dan disampingnya ada Dylan, diurungkannya niatnya.

Selesai nonton mereka lanjut jalan-jalan dan makan malam. Masih dengan hati yang berbunga-bunga, Nara diantar pulang oleh Dylan. Capek tapi hati senang. Kuliah, jalan-jalan bareng pacar, dan diantar pulang. Nara kembali teringat dengan meme yang dilihatnya tadi. Pasti bagian yang jomblo tidak akan sesenang ini, hahaha.

Sesampainya di kos, Dylan tidak langsung pulang. Dylan menunggu Nara di luar kamar, duduk di beranda kosnya sambil main gitar, menunggu Nara selesai mandi. Dari dalam Nara mendengan petikan gitar Dylan. Satu lagi, ia suka cowok main gitar. Menurutnya cowok main gitar kegantengannya naik 200%. Lebay sih memang, namanya juga orang lagi jatuh cinta. Hahaha. Selesai mandi Nara langsung menemui Dylan, ikut duduk di beranda kosnya. Kamar Nara terletak di lantai 2, angin sepoi-sepoi berhembus, alam seakan-akan ikut menciptakan susasana romantis.

“Ayo naik, duduk disini. Aku punya lagu buat kamu” kata Dylan disela-sela petikan gitarnya.

Di beranda kamar Nara terdapat tembok setinggi satu meter yang berfungsi sebagai railing atau pembatas. Nara mengangguk pelan dan berusaha naik ke tembok tersebut, menyusul Dylan yang sudah daritadi duduk diatasnya. Nara menyanggakan kakinya, berusaha mengangkat tubuhnya dan menempelkan pantatnya ke permukaan tembok. Berhasil. Lalu diubahnya arah duduknya menghadap ke Dylan. Diangkat kaki yang satunya, hap! Berhasil. 

Sekarang giliran kaki yang satunya lagi dan “AAAAAAAAAAAAA........” tidak diduga Nara kehilangan keseimbangan. Dan... BRAK!!!!!

Nara jatuh terjungkir, dengan kaki diatas dan kepala dibawah menempel pada karpet  lantai kamarnya. Dilihatnya keadaan dirinya yang masih menggunakan piyama warna biru langit kesukaannya. Masih dengan posisi terjungkir, ia melirik jam dinding di kamarnya. Pukul 08.45, dan ia harus kuliah pukul 09.00. TELAAAAAT! Buru-buru ia bangun. Dylan?? Mana Dylan?? Terakhir diingatnya Dylan masih menyanyikan sebuah lagu romantis untuknya, dan.... Dilihatnya smartphonenya. Sebuah meme tertera di layarnya. Refleks dibaca dan diikutinya tulisan dari meme yang masih belum selesai itu.

JOMBLO :
Bacanya dari 2-3-4-5-6-1

            Dikutinya petunjuk yang ada dengan nyawa yang masih setengah....

2. Pergi kuliah
3. Kuliah
4. Pulang kuliah
5. Jalan-jalan bareng pacar
6. Pulang diantar pacar 
1. BANGUN DARI TIDUR!!

             "SIAAAAAAALL. Gambar sialaaaaan.” Teriak Nara. Merasa bodoh dan disindir, karena ternyata pangeran impiannya hanyalah didalam MIMPI dan Nara tetaplah seorang JOMBLO.
Share:

2 comments:

  1. Hahahaha.... :D
    Awal kubaca kirain betulan, eh rupanya cuman mimpi.
    Tpi romantis sih mimpinya.

    Lumayanlah ceritanya bisa tambah2 pengalaman
    Sekarang gue udah tau gimana caranya menjadi cowok yg romantis yg banyak disukai wanita :)
    Yg penting perhatian aja, dan pintar main music.
    I agree

    ReplyDelete