let's go get lost

Patah Hati Terbesar


source : tumblr

Jadi ceritanya, aku baru selesai baca buku ke-tujuhnya Raditya Dika yang berjudul Koala Kumal untuk yang ke dua kalinya. Buku ini bercerita tentang patah hati yang dikaitkan pada semua aspek. Tentang gimana kita dibuat patah hati sama orang-orang sekitar kita, gimana kita tanpa sengaja ngebuat orang sekitar kita patah hati dan gimana patah hati bisa ngubah hati atau cara pandang kita sendiri. Gara-gara buku ini aku jadi terinsipirasi bikin tulisan gimana patah hati terbesar bisa nyadarin dan ngerubah cara pandang ku sendiri.
Tulisan ini berbicara tentang masa SMK, dimana semua hal dalam hidupku terasa sempurna. Aku punya keluarga yang baik dan berkecukupan, teman-teman yang selalu ada, prestasi dan kegiatan sekolah dan juga.. pacar. Sebagai anak remaja yang mulai cinta-cintaan, patah hati justru terjadi disaat-saat itu. Dihianati oleh orang tersayang yang berujung kehilangan 2 orang terdekat, pacar dan teman. Seketika itu juga kehidupan sekolah terlihat membosankan.
Sejak itu aku menjadi lebih sering dirumah. Untuk mengalihkan fokus dari patah hati, aku lebih sering menghabiskan waktu dengan keluarga. Dan dari masa-masa ini aku tersadar satu hal, bahwa selama ini aku terlalu sibuk dengan diriku, lingkunganku, dan kegiatanku sendiri.
Aku tidak menyadari bahwa selama ini aku sudah jarang bertemu mama karena kesibukan sekolah dan bimbel, kalaupun weekend pasti dipakai untuk jalan bareng teman-teman. Aku tidak menyadari bahwa akhir-akhir ini papa sering terlihat lelah akibat bekerja sampai malam, kumisnya sudah kepanjangan hampir menyentuh bibir dan badannya tidak segemuk dulu. Aku tidak sadar bahwa adik perempuan ku sudah memasuki masa remajanya dan membutuhkan teman untuk cerita. Aku tidak sadar bahwa adik laki-laki ku satu-satunya tidak punya teman bermain karena papa dan yang lainnya sibuk bekerja. Aku tidak sadar bahwa diantara orang-orang yang menyakiti masih ada sahabat yang bahkan rela berkorban demi kepentingan temannya sendiri. Dan aku tidak sadar bahwa aku berada di tahun ketiga sekolah, ada banyak hal penting yang harus difikirkan dan diperjuangkan seperti ujian akhir dan perguruan tinggi negri daripada cinta sialan yang menyakitkan.
Seperti  bagian akhir dari buku Koala Kumalnya Raditya Dika, yang cerita gini :

Nyokap melihat ke mata gue, naluri seorang ibu tampaknya membuat dia tahu apa yang bikin gue bersikap beda malam itu. Nyokap lalu bertanya, 'Dik, kamu pernah tahu gak istilah Mama untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati?'
'Apa, Ma?'
Nyokap menatap muka gue, lalu bilang, 'Dewasa.'

Ya, dewasa. Aku teringat saat aku akhirnya ngajak adik laki-lakiku main sepeda ke kompleks belakang rumah, sekalian beli jajan dan ngelihat rusa yang ada disana. Aku lihat betapa senangnya dia bisa main disana, ngumpulin rumput untuk ngasi maka rusa dan bilang 'Kak, besok kita kesini lagi ya!' dengan muka riang.


Sial, karena nulis ini aku jadi kangen rumah.
Share:

No comments:

Post a Comment