let's go get lost

Sejarah BKM Fakultas Teknik Universitas Udayana


BKM adalah kegiatan kemah pada Fakultas Teknik yang merupakan salah satu dari rangkaian penerimaan mahasiswa baru. BKM ini sendiri bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang tangguh dan mandiri, melatih kekompakan  dan kebersamaan, dan menanamkan sikap kesadaran dan loyalitas terhadap Fakultas Teknik. BKM pertama kali diadakan pada tahun 2011 yang diketuai oleh I Kadek Susila  Satwika. BKM adalah singkatan dari Bakti Keakraban Mahasiswa. Dulunya BKM ini bernama KIM (Kemah Ilmiah Mahasiswa). Awal dri terciptanya kegiatan KIM dimulai dari mahasiswa fakultas Teknik yang mempunyai solidaritas yang kuat, rasa kekeluargaan, dan visi yang sama bahwa kita adalah anak Teknik. Tetapi kemah tersebut masih dilakukan sendiri tanpa dibawah kepanitiaan. Lama-kelamaan mahasiswa yang ingin mengikuti kemah ini bertambah banyak. Maka dibentuklah suatu kepanitiaan yang mengatur tentang kemah ini dan karena dirasa kemah ini dapat menumbuhkan mental dan loyalitas terhadap Fakultas Teknik, sehingga dibentuklah KIM ini sebagai salah satu rangkaian dari penerimaan mahasiswa baru.
KIM ini sendiri sudah berlangsung selama 28 tahun. Namun dikarenakan adanya kontra dari para dekanat dan dosen-dosen fakultas teknik begitu juga dari DIKTI maka KIM ini dilarang untuk dilaksanakan. Alasan KIM dilarang dilaksankan adalah karena pihak dekanat dan dosen menganggap adanya perpeloncoan pada kegiatan ini. Sehingga kegiatan ini sempat tidak berjalan lancar karena tidak adanya ijin, dana dan dukungan dari pihak dekanat dan dosen Fakultas Teknik. Tetapi menurut ketua panitia dari BKM 2011, I Kadek Susila Satwika, dalam pelaksanaan KIM ini terdapat perbedaan pola fikir antara panitia kegiatan dan para dosen.
Karena adanya kontra dari dekan dan para dosen, maka KIM dilaksanakan pada awal bulan yaitu pada bulan Januari. KIM diadakan setelah mahasiswa baru melaksanakan ujian semester I dan libur kuliah. KIM yang dilaksanakan pada bulan Januari ini dilakukan pada tahun 2009 dan 2010 dan lama waktu kegiatan outdoor-nya hanya tiga hari, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan selama satu minggu. Setelah kegiatan tersebut dilihat dan dievaluasi, antara kemah yang dilakukan pada bulan Januari dan pada saat penerimaan mahasiswa baru ternyata output-nya berbeda. Hal ini dikarenakan mahasiswa baru sudah mulai kuliah dan berinteraksi antara mahasiswa baru ataupun senior yang lainnya. Sehingga panitia menganggap bahwa tidak tercapainya tujuan dalam KIM tersebut.
Karena tirdak tercapainya tujuan maka para panitia ingin kembali membuat kegiatan tersebut pada saat penerimaan murid baru. Tetapi karena adanya peraturan bahwa tidak boleh membuat kegiatan yang sama dalam jangka waktu 1 tahun, akhirnya panitia berfikir untuk membuat konsep kegiatan yang baru. Namun konsep tersebut masih mempunyai tujuan yang sama dengan KIM. Kemudian dari buah fikiran kakak-kakak senior yang salah satunya menjadi ketua panitia BKM 2011, terciptalah konsep kegiatan yang baru yang bernama BKM (Bakti Keakraban Mahasiswa). Arti dari kata Bakti itu sendiri adalah dalam kegiatan ini mahasiswa akan melakukan pengabdian sesuai Tri Darma Perguruan Tinggi dimana mahasiswa baru melakukan bakti sosial atau pengabdian masyarakat. Kata keakraban diambil dari salah satu tujuan dari BKM ini dimana membina kekompakan dan kebersamaan antara mahasiswa baru yang satu dengan yang lainnya maupun antara mahasiswa baru dengan kakak senior tanpa menghilangkan rasa hormat terhadap senior. Selain itu terdapat buah fikiran untuk menambah kata ilmiah sesudah kata keakraban yang berarti dalam kegiatan BKM mahasiswa baru juga mngamalkan Tri Darma Perguruan tinggi pada poin penelitian. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan BKM terdapat penugasan untuk menulis makalah dan menjawab pertanyaan yang prosesnya harus melakukan penelitian atau wawancara terlebih dahulu. Namun karena ada beberapa perdebatan antara panitia dan dosen maka kata ilmiah ini dihilangkan.
Perbedaan KIM dengan BKM adalah pada BKM kegiatan lebih banyak berlokasi di Bukit, sedangkan pada KIM semua kegiatan langsung dilakukan dilapangan. perbedaannya juga terdapat  pada waktu pelaksanaan. Pada KIM kegiatan dilakukan selama seminggu penuh dilapangan. Hal ini dilakukan agar peserta KIM tidak bolak-balik sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan. Sedangkan BKM diadakan dua hari satu malam yang berlokasi di lapangan dan sisanya diadakan di Bukit dan Sudirman. Ketua panitia BKM 2011 mengatakan, “yang terpenting dalam BKM ini adalah keakraban.” Walaupun terdapat panitia yang berperan sebagai 3D (perlengkapan, perkemahan, keamanan) terlihat sangat tegas dengan bentakan-bentakan mereka namun perlakuan tersebut tidak kelewatan. Hal tersebut dilakukan hanya untuk melatih mental dan kedisiplinan. Begitu juga untuk mempercepat proses pembarisan sehingga acara dapat berjalan sesuai rundown yang telah ditentukan dan juga melatih kesigapan mahasiswa baru. Dan semua hukuman yang diberlakukan pada kegiatan BKM, baik itu push-up atau jongkok berdiri sudah ditanyakan dahulu kepada pihak dokter tentang keamanannya. Dengan begitu mahasiswa baru peserta BKM tdak perlu takut dalam mengikuti kegiatan BKM.
Hingga pada saat ini, tahun 2012, tahun ini adalah kali kedua BKM dilaksanakan. Karena sudah adanya konsep yang jelas dari tahun 2011, maka persiapan panitia pada tahun ini lebih matang dan sudah berjalan sekitar 3 bulan. Tidak seperti BKM pada tahun pertama, panitia hanya mempersiapkan kegiatan tersebut selama 3 minggu.
Tulisan ini sendiri saya ambil dari makalah kelompok saya pada BKM 2012, yaitu kelompok 22. saya merasa belum semua mahasiswa/i fakultas teknik universitas Udayana yang paham betul atas sejarah kegiatan ini, karena pada saat kelompok kami diberikan kesempatan untuk mempresentasikan makalah ini, waktu yang tersedia hanya sedikit. selain itu tulisan ini disusun setelah kami melakukan wawancara dengan ketua BKM 2011, I Kadek Susila Satwika. Semoga bermanfaat :)



Share:

No comments:

Post a Comment