let's go get lost

,

Hujan Orang Mati

Hujan Orang Mati
Sebuah cerpen karya Violeta Charisma Saragih





”Empat jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia ditemukan. Tim SAR di kapal MGS Survey menemukan empat jenazah korban pesawat AirAsia di Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat… ”

Seorang gadis, Cira, sedang bersantai menonton TV dikamarnya. Cira mengecilkan volume TV yang sedang menayangkan berita tentang pencarian dan evakuasi korban pesawat Air Asia yang hilang kontak dan jatuh pada akhir Desember lalu. Duka di akhir tahun. Hari yang buruk bagi keluarga korban yang ditinggalkan, pikir Cira seakan mengerti.

Langit cerah pada siang hari itu. Kegiatan kuliahnya telah selesai. UAS dan pengumpulan tugas semuanya sudah beres. Waktunya untuk liburan, tapi entah kenapa hari ini ia tidak berniat kemana-mana. Hanya diam menonton TV di kamarnya. Direbahkan badannya ke kasurnya yang empuk. Siaran TV dipenuhi oleh berita musibah yang menimpa pesawat Indonesia.

Ia membaringkan badannya ke kiri, meraih tablet 10 inch-nya. Terdapat notification di akun BBM. Hanya broadcast message tentang diskon pada online shop temannya. Langsung ditekannya tombol option. End chat. Yes. Tidak penting. Lalu dibukanya recent update. “RIP kak Anita, semoga tenang di sisiNya.” Status salah satu teman SMAnya. Dia kenal orang yang dimaksud, kakak kelas di sekolahnya dulu. Orangnya baik, cantik. Kaget, segera ia membuka facebook. Benar saja, sudah banyak orang yang mengucapkan belasungkawa dan doa di diding akun facebook kak Anita. Meninggal di tempat karena kecelakaan. Ya ampun kak Anita, tragis sekali.

Lalu dibukanya beranda facebooknya. terpampang foto seorang temannya yang sedang menangisi jenazah ibunya. Lagi-lagi tentang kematian. Ya Tuhan. Akhir-akhir ini Cira merasa dekat sekali dengan kematian. Dari semua yang dilihat, didengar dan dialaminya, ia merasa Tuhan bisa mengambil nyawanya kapan saja dan dimana saja. Banyak sekali berita kematian di awal tahun yang baru ini.

Diluar hujan gerimis, namun langit masih cerah dan matahari bersinar terik, hanya terdapat sidikit awan abu-abu menyelimuti permukaannya. Hujan orang mati, pikir Cira. Tiba-tiba ia teringat papanya yang meninggal 2 bulan lalu. Papanya sudah lama terkena penyakit jantung. Ia meninggalkan Cira dan seluruh keluarganya dengan cara mendadak. Cira ingat saat papanya mengeluh pusing dan mual, setelah itu papanya jatuh. Tak berdaya. Satu jam berada di rumah sakit dan papanya dinyatakan sudah pergi. Sedih sekali. Cira serasa kehilangan sebagian jiwanya. Ia sangat dekat dengan papanya. Dan sekarang ia sangat merindukan beliau.

Sudah 2 bulan berlalu sejak kejadian itu. Kejadian yang membuat hidup Cira berubah. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa Cira tak ingin kemana-mana. Ia masih berduka. Biasanya dihari libur begini papanyalah orang pertama yang mengajaknya berpetualang. Sudah 2 bulan berlalu. Rasa rindu sudah menumpuk di dadanya. Ingin sekali ia bertemu dengan papanya, walaupun hanya dalam mimpi. Tapi belum pernah sekalipun papa Cira mampir ke mimpinya.

Hujan bertambah deras, tapi matahari  tetap bersinar terik. Dibukanya galeri foto di tabletnya. Terpampang foto-foto selfie terakhirnya dengan papanya. Hanya ini yang bisa meredakan rasa rindu. Tiba-tiba di depan tempat tidurnya, muncul seberkas cahaya. Makin lama makin besar dan menyilaukan. Cira kaget. Lalu dilihatnya bayangan manusia keluar dari cahaya tersebut. Makin lama semakin jelas. Memakai pakaian putih-putih. Tangan, kaki, postur badan dan wajahnya…

“Papaa!” Cira kaget sendiri mendengar suara yang keluar dari mulutnya. “Papa, kaukah itu?” tanyanya penasaran. Jantungnya berdetak kencang.

“Tentu saja anakku, Cira yang manis” Jawab papanya. Tenang dan damai.

Cira bangun dan memeluk papanya dengan erat. Lalu mengajaknya duduk di tepi tempat tidurnya. “Cira kangen sekali dengan papa. Kenapa papa lama sekali datang?”

“Papa juga kangen sekali dengan kamu, mama dan adik. Tuhan baru menginjinkan papa untuk mengunjungi kalian. Kamu lihat hujan di luar sana? Tuhan sedang menurunkan hujan orang mati” jawab papanya.

“Hujan orang mati? Jadi hujan orang mati itu benar-benar ada? Trus apa hubungannya dengan kedatangan papa?”

“Tuhan akan menurunkan hujan orang mati setiap Ia memanggil tujuh ratus ribu orang dari seluruh dunia. Itulah alasan kenapa papa tidak pernah muncul selama ini. Papa sedang menunggu, Cira. Menunggu saat Tuhan memanggil orang ke tujuh ratus ribu” papanya menjelaskan dengan tenang. Ciara diam menunggu penjelasan selanjutnya.

“Saat jumlah orang yang dipanggil Tuhan genap tujuh ratus ribu, Ia akan menurunkan hujan orang mati dan memperbolehkan setiap orang yang Ia panggil untuk turun ke bumi bersama dengan hujan, bertemu dengan orang-orang yang dikasihinya untuk terakhir kali. Karena pada keesokan harinya, Tuhan akan mengadakan hari penghakiman, apakah orang tersebut masuk surga atau neraka.

Papa beruntung dipanggil Tuhan pada akhir tahun, karena kau tahu Cira? Setiap akhir tahun sepertinya Tuhan lebih sering memanggil umatNya. Kau tahu banyaknya berita kematian akhir-akhir ini? Sepertinya Tuhan mau menyadarkan manusia akan dosa-dosanya dipenghujung tahun, sehingga manusia sadar akan waktu hidupnya dan memakainya dengan baik di tahun yang baru. Biasanya orang yang dipanggil Tuhan harus menunggu 3-5 bulan untuk Tuhan menggenapi jumlah hitungannya. Tapi papa dalam waktu 2 bulan saja sudah bisa bertemu dengan kamu. Beruntung bukan? Hahaha” papanya bercerita dengan riang. Cira tidak mengerti kenapa papanya bisa sesederhana itu melihat kematian.

“Lalu kenapa harus hujan orang mati pa? Hujan dengan matahari yang bersinar terik. Bukankah itu aneh sekali?” Tanya Cira masih tidak mengerti.

“Kau memang anak gadis papa yang masih suka ingin tahu, Cira” Papa Cira mengacak rambutnya dengan sayang. “Kau tahu, saat Tuhan memanggil anak-anakNya, Tuhan tahu itu waktu yang terbaik. Tapi seringkali manusia terlalu bersedih, bahkan banyak yang membenci Tuhan karena mengambil orang tersayangnya. Tuhan hanya ingin sampaikan bahwa dibalik kemendungan  awan, warnanya yang gelap, angin yang kencang, rintik-rintik hujan yang jatuh dan kesedihan yang mendalam, ada pengharapan yang datang dari pada Tuhan. Ada penghiburan seperti terik matahari, yang dapat memulihkan setiap hati orang-orang yang ditinggalkan. Dibalik hujan yang begitu buruk, terdapat sesuatu yang indah dan terang. Itulah rencana Tuhan, Cira. Dia punya rencana yang lebih baik, yang dipersiapkannya untuk masa depan orang yang ditinggalkan. Kau tahu? Matahari tidak akan habis, selalu baru setiap waktu. Bahkan setelah hujan badai sekalipun. Sekarang kau mengerti? Dia hanya ingin mengingatkan umatNya bahwa Tuhan akan selalu ada, tak perduli apapun yang terjadi.”

Cira menggangguk paham. “Berarti Cira tidak boleh sedih lagi karena kepergian papa? Berarti Tuhan punya rencana yang lebih indah untuk Cira? Untuk keluarga kita? Lalu bagaimana Cira tahu papa masuk surga atau tidak? Apakah papa akan mengunjungi Cira lagi?”

“Papa senang kau sudah mengerti, Cira. Papa tidak tahu bisa mengunjungi kamu lagi atau tidak. Papa belum pernah mengalami hal ini, bahkan teman-teman papa diatas sana tidak ada satupun yang tahu. Tapi papa yakin papa masuk surga. Bukankah itu janji Tuhan kepada setiap umat yang setia kepadaNya?” Jawab papa Cira sambil memeluk anak gadisnya yang manis itu. “Sekarang Cira tidak boleh bersedih lagi. Hidup harus berjalan terus. Anak papa harus semangat. Papa juga harus pergi, nak. Tidak banyak waktu yang diberikan Tuhan, sesuai dengan umur yang di berikan Tuhan lalu dibagi sepuluh.”

Ciara mengerutkan dahi “Papa hanya diberikan waktu 5,9 jam?”

“Kau benar gadis pintar. Sekarang papa mau melihat mama dan adikmu dulu. Juga masih ada beberapa pekerjan yang harus papa lakukan. Papa tidak ingin ketinggalan untuk hari penghakiman besok. Papa sayang Cira” Dipeluknya sekali lagi anak gadisnya itu dengan erat. Lalu dicium keningnya.

“Cira juga sayang papa.” Balas Cira. Lalu sedikit demi sedikit bayangan papa Cira menghilang. Tiba-tiba Cira tersadar dia belum mengucapkan terimaksih atas kasih sayang yang diberikan papanya selama hidupnya. Cira ingin meminta maaf kalau ia belum bisa membuat papanya bangga. “Paa.. papa.. jangan pergi dulu. PAPAAAA…!” Cira terbangun. Nafasnya terngah-engah. Dilihatnya ke sekeliling kamarnya. Papanya tidak ada. Dilihatnya tab yang masih tergenggam di tangannya. Ada foto selfie Cira dan papanya. Hhh.. Ternyata hanya mimpi…

Hujan orang mati sudah reda di luar sana. Matahari bersinar terik. Sesekali angin berhembus pelan. Setelah kejadian itu, si gadis tidak pernah bermimpi tentang papanya lagi. Cira menjalankan hidupnya dengan penuh semangat, sesuai pesan papanya. Mungkin pertemuan itu hanyalah mimpi, mimpi yang sangat nyata. Tapi Cira tahu itu cara Tuhan untuk mempertemukan Cira dan papanya.

Hujan orang mati sudah reda di luar sana. Cira yakin papanya sudah tenang, berada di surga dan tersenyum melihat anak gadisnya yang berpengharapan.


2015
Share:
Read More

Penyakit Lama yang Semakin Akut



Pernahkah kamu merasa sedang berada di titik terbawah hidupmu? Menjalani hidup tanpa semangat, merasa jenuh dan semua yang kamu lakukan tidak berhasil? Cukup dijawab di dalam hati saja. Kalau kamu tanya bagaimana dengan aku, aku akan menjawab ya, pernah. Lebih tepatnya sedang. Lagi ku alami. Saat ini. Sekarang.

Ya, sekarang. Aku merasa semangatku menguap hilang begitu saja. Menjalani hidup tanpa rasa syukur. Kenapa tidak bersyukur? Karena aku merasa semua yang kulakukan sama saja, tidak berhasil. Waktu berjalan terus, dunia berlari, sedangkan aku hanya jalan di tempat. Setengah tahun, mmm tidak, satu tahun. Satu tahun tanpa pencapaian yang berarti. Penyakit lama yang dinamakan ‘kebiasaan menunda’ yang aku derita dari lama semakin akut. Membuat semuanya hancur berantakan, menimbulkan kekecawaan dan penyesalan.

Satu tahun bukanlah waktu yang sebentar. 21 hari bisa dikatakan sebagai waktu minimal untuk membangun kebiasaan. Apalagi satu tahun? Penyakit ini seperti suda mendarah daging, menyebabkan IP turun dan kekhawatiran akan beasiswa lepas. Bahkan aku masih tidak mengerti apa yang sudah aku dapat dari kuliahku. Mengejar tanda-tangan dosen atas pemenuhan jumlah asistensi atau nilai tinggi untuk mempertahankan beasiswa atau sekedar gengsi tidak mau melihat teman yang mempunyai nilai lebih tinggi?

Mungkin wajar bila aku ingin kembali setidaknya ke satu tahun yang lau atau saat-saat dimana aku menjadi mahasiswa baru. Dimana semangat dan cita-cita masih menggebu-gebu, tidak ada perasaan tidak bisa ataupun minder melihat dunia disekelilingku. Menikmati waktu bersama tugas, bukan seperti sekarang. Tugas seperti musuh dan beban yang berat. Yang aku anggap harus diangkat, bukan dijalani. Perasaan semua-ini-terlalu-berat dan ketidaksanggupan makin menjadi-jadi. Aku berada di batas kemampuanku.

Inikah namanya semester jenuh mahasiswa? Aku tidak tahu. Bahkan waktu sekolah pun tidak pernah semangatku turun sampai segininya. Aku sempat berjanji pada diri sendiri untuk menjadi orang yang bisa mengendalikan diri, termasuk untuk tidak mencurahkan semua perasaan galau atau keluhan di media sosial terutama status BBM. Tapi yang terjadi sekarang? Rasanya aku tidak semakin dewasa. Atau semakin dewasa tapi dengan pola pikir yang lebih ribet. Rumit. Semakin dewasa semakin rumit. Aku tidak menemukan kesederhanaan dalam diriku. Apakah ini salah satu faktor penyebab ketidakbersyukuran? Aku tidak tahu tapi sepertinya iya.

Bahkan tuisan ini rasanya tulisan yang tidak membangun bagi yang membaca, –maaf sebelumnya- yang bisa dibilang lebih dari status bbm galau atau apapun itu. Tapi dari awal aku menggunakan tulisan sebagai pengganti memori. Memori bagi ingatan jangka pendekku yang tidak dapat menyimpan dengan lama.

Saat menulis ini aku baru saja makan indomie goring plus telur ceplok sambil menonton Mario Teguh. Karena ini tahun baru, temanya pun tentang resolusi di tahun yang baru. Dari program ini aku sadar mungkin aku dalam keadaan stress –oh God, gejalanya sama- dan thanks God aku menemukan solusi untuk diriku, yaitu DOA. Dan solusi dari semua ini sebenarnya ada dalam diri sendiri, bukan kamu atau siapapun. Sebenarnya sudah banyak nasihat, apalagi jaman sekarang kita hidup di mana anak muda lebih mendengar nasihat dari meme ataupun quote di path dari pada nasihat orangtuanya, tapi tetep saja seakan ada sesuatu dalam diri yang menahan dan menunda untuk melakukan sesuatu.

Well, balik lagi ke tulisan-tidak-membangun yang sedang kutulis ini. Sejujurnya ini hanya media untuk mengabadikan momen ini. Momen dimana aku merasa jenuh dan jatuh dalam hidupku, dengan harapan ini tidak akan terulang lagi kedepannya. Karena rasanya lebih berani untuk mengungkapkan melalui kata dan aku bukanlah orang yang terlalu keren atau terkenal, jadi rasanya tidak ada orang yang akan membaca blog ini hanya untuk mengetahui diriku lebih jauh. Dan.. rasanya cukup sampai disini. Mohon maaf bila ocehan panjang ini ngelantur kemana-mana, sesungguhnya itulah yang ada dipikiranku. Selamat malam, aku rasa aku harus segera tidur dan berdoa. Emmn, tidak. Segera berdoa lalu tidur dan besok subuh mulai selesaikan tugas. UAS sudah didepan mata.
Share:
Read More

Merayakan Natal Bersama Pemuda/i GKPS Denpasar dan Budaya Simalungun

pemuda/i GKPS Denpasar
Desember telah tiba dan Natal sudah di depan mata. Perayaan-perayaan natal sudah terdengar seakan berebut tanggal dan hari akhir pekan. Bayangkan saja, pada hari Sabtu di bulan Desember terdapat lebih dari 2 undangan perayaan natal, sampai-sampai galau memilih menghadiri yang mana. Gereja, universitas, fakultas maupun perkumpulan marga, semua sangat antusias menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Tidak ketinggalan juga pemuda/i dari GKPS Denpasar.

Adanya kesamaan suku di GKPS, yaitu Batak Simalungun, membuat kekeluargaan sangat terasa di jemaatnya, apalagi letak GKPS Denpasar yang merupakan GKPS satu-satunya di pulau Bali. Pemuda/i-nya sebagaian besar merupakan mahasiswa rantau. Pada tahun ini, natal pemuda/i GKPS Denpasar diadakan dengan mengambil tema “Christmas TIME”.

Lalu, dimana letak merayakan natal dengan budaya Simalungun? Pada natal kali ini, Pemuda/i GKPS Denpasar memakai gonrang dan sulim sebagai alat musiknya. Saya sebagai orang yang tumbuh besar di kota Medan sudah sangat jarang mendengar bunyi alat musik ini selain di pesta atau acara adat, apalagi di pulau Bali yang bukan merupakan ‘rumah’nya orang Batak?

Gonrang merupakan alat musik khas Batak yang dimainkan dengan cara di pukul, sedangkan sulim dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik tradisional ini dipadukan dengan alat musik modern seperti keyboard, gitar, kajon dan bass, sehingga unsur tradisional dapat dibawakan dengan gaya anak muda jaman sekarang. Lagu-lagu yang dimainkan berupa lagu natal dan beberapa lagu gereja simalungun yang diambil dari buku Haleluya.

Seluruh pemuda/i GKPS Denpasar diwajibkan memakai suri-suri, termasuk juga para penatalayan seperti pemusik dan MC. Bukan hanya itu, sebelum ibadah dimulai, pendeta, majelis, dan tamu undangan juga disambut dan dihantarkan dengan tarian Simalungun. Selain membawa budaya Simalungun, cerita tentang kelahiran Tuhan Yesus dan liturgi-liturgi lainnya ditampilkan dalam bentuk visualisasi drama, siluet, pantonim, fragmen dan video.

Tema tentang waktu diangkat dengan tujuan adanya perubahan pada pemuda/i agar lebih menghargai waktu yang telah diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya, karena seperti yang kita tahu masih banyak orang yang belum bisa menghargai waktu, misalnya dari hal yang terkecil saja seperti sikap on time. Sampai-sampai ada sentilan yang mengatakan bahwa jam karet adalah jam nya orang batak (bahkan dari temanya saja sudah membawa kebiasaan orang batak, hehehe :p)


Semua pemuda/i GKPS Denpasar mengambil peran dalam perayaan natal ini. Luar biasa memang talenta yang diberikan Tuhan. Nyanyi, nari, main musik, drama, semuanya ditujukan hanya untuk kemulian Sang Pemberi, Tuhan kita. Melalui tulisan ini saya juga mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-61 untuk semua pemuda/i GKPS di seluruh Indonesia, semoga kita semua sebagai muda/i Simalungun semakin giat dalam melayani Tuhan dan semakin banyak anak muda yang selalu mengingat budayanya dimanapun ia berada.

tim musik
tim musik

bersama ketua panitia, pembicara, pembimbing dan kak pendeta

disambut dengan tarian dan musik simalungun

pantonim manusia jatuh ke dalam dosa

drama siluet kelahiran Yesus

drama kelahiran Yesus

oh holy night..

koor : Tuhan Berapa Lama Lagi


drama siluet "Christmas TIME"

drama siluet "Christmas TIME"

drama siluet "Christmas TIME"

drama siluet "Christmas TIME"

no caption needed :D


Share:
Read More

Setahun Kurang Sehari



Thank God akhirnya aku berkesempatan menulis di blog ini lagi. Well, akhir-akhir ini kegiatan perkuliahan memang lagi padat-padatnya. Deadline dimana-mana dan semuanya minta untuk diprioritaskan. Makin lama perkuliahan terasa semakin berat saja, karena itu aku mencoba untuk tidak mengangkatnya, cukup dijalani saja hehehe

Kali ini aku ingin cerita tentang setahun kurang sehari yang lalu, sama seperti judul diatas. Yap, tepat saat hari jadi ku yang ke 19. Kenapa ingin menceritakannya disini? Just a simple reason, because i felt so blessed on that day. I just wanna make it everlasting sebelum cerita itu menjadi ingatan jangka pendek dan menghilang begitu saja.

Dimulai dari doa pribadi pukul 24.00 WITA sampai kejutan yang satu dan kejutan yang lain sampai pukul 24.00 WITA lagi. Aku ingin mendahulukan Tuhan dalam hidupku, that's why aku rindu untuk berdoa, mengucap syukur atas hidupku dan meminta Tuhan untuk membimbingku selalu.

Setelah itu ada kakak dan teman-teman ku yang memberikan surprise pertama. Mereka datang ke kos bawa kue dan hadiah. Ada 3 kue -masih ingat banget, hahaha- yang membuat kulkas ku penuh. Cupcake, tart dan dunkin donat. Menurutku ulang tahun tanpa tiup lilin bukan ulang tahun namanya, tak perduli kuenya apa. Dan hari itu dimulai dengan basah-basahan karena disiram air dan diceplokin telur sama teman-teman persekutuan.


 

Hari itu berjalan seperti hari biasa-kuliah dan tugas- sampai sorenya aku diajak untuk pergi makan ke sebuah tempat. And guess what? There's another surprise in there! Di tengah-tengah menikmati es krim dan pancake, tiba-tiba ada lagu happy birthday di putar di cafe tersebut, dan seorang waitress datang membawa sebuah kue kecil dengan lilin. Honestly, that was my first experience. How speechless!
That day was a busy day, actually. Ada latihan natal dan saya memiliki tanggung jawab disana. Sehabis latihan di gereja, saya dapat lagu happy birthday dari teman-teman pemuda, dan tiup lilin LAGI, hahaha -emn, gak pake kue, tiup mancis sih sebenarnya- Tapi cukup membuat senang!


Sesampainya di kos sudah hampir jam 12 malam dan pengennya langsung istirahat. Tapi ternyata pintu kos diketuk seseorang -yang membawa bunga-, ngucapin happy birthday. Kenapa datangnya malam sekali? Katanya supaya jadi yang terakhir, hehe.  Abang-ketemu-gede yang sudah ku anggap sebagai abang sendiri juga menelepon, ucapkan selamat ulang tahun beserta semoga-semoganya. Lalu saya ditraktir coklat panas, sesuatu yang cukup manis untuk mengakhiri hari itu.

I felt so blessed and grateful. Hidup di perantauan tanpa mama papa, tapi punya kakak, abang dan teman-teman yang luar biasa. Menurutku hal yang paling membahagiakan adalah merasa dicintai. Tapi bagaimanapun give lebih berarti daripada take. Jadi, mencintai pun juga tidak kalah penting.  Sudah setahun kurang sehari berlalu. Waktu berjalan begitu cepat. Roda kehidupan terus berjalan, dan aku harap rasa syukur itu bukan hanya ada pada saat senang saja, tetapi juga pada saat sedih dan susah. Thanks GOD for every single thing that happened in my life :)
Share:
Read More

Studio of Form Aesthetics




Studio is one of compulsory subject in Architecture. This is the subject that has most credits (6 credits). You can imagine if we get bad score in this subject, grade point will go down drastically. Studio is an influential subject, that's why my heart always beat fast every time wait for the grade. Because of the credits, we spent much time for it. Class begins at 8.30 pm, break at 12.00 am - 1.00 pm, and finish at 3.15 pm.


Share:
Read More
,

Be My Future

Be My Future
Cerpen by Violeta Charisma Saragih


photo by tumblr
Pacaran :
1. Bangun dari tidur
2. Pergi kuliah
3. Kuliah
4. Pulang kuliah
5. Jalan-jalan bareng pacar
6. Pulang diantar pacar

Jomblo :
1. .....

Hahaha, ada-ada saja orang zaman sekarang, Nara geleng-geleng kepala tidak melanjutkan membaca quote diatas yang tertera di display picture BBM teman satu kampusnya. Zaman sekarang makin banyak saja orang kreatif yang membuat meme yang bikin ngakak, mulai dari kata-kata lelucon sampai kata-kata romantis. Seperti DP yang barusan ia lihat, perbandingan antara kebiasaan orang pacaran dan yang jomblo. Bukan hanya urusan percintaan saja yang dijadikan bahan lelucon, bahkan pada masa-masa pilpres banyak meme-meme lucu bermunculan. Dari undangan pernikahan yang muka pengantinnya diganti menjadi muka kedua capres sampai foto-foto candid capres dan cawapres yang di beri tulisan-tulisan lucu. Bahkan perbedaan survey yang terjadi setelah pemilihan dilakukan memunculkan banyak gambar lucu seperti judul sinetron yang muka pemerannya diganti dan tulisannya diganti dengan isu yang ada di masyarakat. Itu semua muncul kurang dari 24 jam dan langsung beredar luas di media sosial.



Share:
Read More
,

Horeeeeee! Papa Dataaaaang!


hore papa dataaang!
Gak tau kenapa, tapi akhir-akhir ini aku ingin sekali menulis tentang pengalaman dan perasaan ku menjadi anak perantauan. Mungkin karena aku tidak yakin kalau aku bisa merantau kali ya, secara dulu itu rasanya paling susah pisah sama orang tua. 'Bagaimana nanti kalau rindu?' pikiran yang pertama kali muncul dan langsung disusul cibiran dari kakak ku yang jauh lebih mandiri hahaha. Tapi so far so good laah, tangisan-rindu-rumah-dan-orang-tua hanya berlaku selama 3 bulan pertama, sesudahnya sibuk sama kuliah, tugas seabrek, kegiatan kampus, sampai terkadang lupa komunikasi dengan orang tua.

     Hal yang paling menyenangkan bagi anak rantau itu mungkin ketika orang tua datang mengunjunginya, langsung terbayang dong kebebasan finansial yang didapat, hahaha -dasar mahasiswa- Dan itulah yang terjadi ketika aku menerima kabar bahwa papa akan datang. HOREEEE! Papa datang ke Bali untuk urusan
Share:
Read More

Ya, Aku Mau Merantau

image by http://i.kinja-img.com
      Merantau, pasti hampir semua orang tau apa itu merantau. Apalagi orang-orang bersuku Batak terutama anak laki-laki. Merantau itu bisa dibilang pergi dari rumah, meninggalkan kampung halaman untuk bekerja ataupun kuliah. Intinya berupaya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kenapa harus suku batak? Ya karena aku sendiri suku batak dan hampir semua keluargaku -papa, tulang, kela, opung, sepupu-sepupu- pernah menjadi anak rantau hehehe

      Aku sendiri merupakan anak rantau yang hidup di daerah orang untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahasa umumnya kuliah lah. Seseorang yang memutuskan untuk mau jauh dari orang tua karena melihat sepupu dan kakaknya yang menghilang setelah SMA karena ingin melanjutkan kuliah diluar daerah tempat tinggal di Sumatera Utara. Pada saat itu, memutuskan untuk mau merantau adalah hal yang
Share:
Read More

LKS SMK Bukan Sekedar 'Kompetisi'




Saya yakin kebanyakan anak SMK di Indonesia tidak asing lagi dengan yang namanya LKS. Yap, LKS adalah singkatan dari Lomba Kompetensi Siswa. Kompetisi ini termasuk ajang yang bergengsi bagi siswa-siswi SMK karena diadakan tahunan dan setara dengan OSN (Olimpiade Sains Nasional) yang diadakan di SMP atau SMA. Pemenang LKS tingkat Nasional nantinya akan menjadi perwakilan dari Indonesia untuk mengikuti ASEAN Skills (Kompetisi Keahlian Tingkat ASEAN) dan World Skills International Competition (Kompetisi Keahlian Tingkat Dunia). Peserta LKS Nasional adalah siswa-siswi yang telah lolos seleksi dari tingkat sekolah, kabupaten/kotamadya dan provinsinya masing-masing.

Ada sekitar 50 mata lomba yang dilombakan pada kompetisi ini sesuai dengan keahlian masing-masing peserta. Pesertanya pun berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Saya pernah berkesempatan menjadi
Share:
Read More

Being a Single isn't a Big Problem


Hai semua, udah lama rasanya gak posting di blog ini karena akhir-akhir ini cukup sibuk karena masa akhir perkuliahan. Kali ini saya ingin menulis tentang betapa enaknya menjadi seorang single. Bagaimana seseorang  dapat berkata "hey, I’m single and very happy"

Mungkin banyak anak remaja sekarang yang kerjaannya sedang bergalau-galau ria. Banyak penyebabnya. Cinta bertepuk sebelah tangan, gagal move on, pacar selingkuh terus diputusin, mantan udah dapet pacar baru,atau takut mutusin pacar hanya gara-gara takut menjadi single. Takut kesepian, gak punya teman,
Share:
Read More